Pembahasan Soal CPNS Tes Bakat Skolastik

Pembahasan Soal CPNS Tes Bakat Skolastik | Pembahasan Soal TBS | Soal Pembahasan Tes Bahas Skolastik.

Contoh:
Bacalah kutipan makalah dibawah ini dengan baik kemudian jawablah pertanyaan diakhir makalah ini.

Peristiwa-peristiwa bisa diurut disamping atau diatas yang lain suatu susunan. Dari padanya muncul alur-alur yang menjadi bernang merah yang disebut cerita.Bila cerita tersebut bukan tentang dongeng dalam dunia khayal, akan tetapi tentang peristiwa masa lalu dan terutama tentang apa sesungguhnya masa lalu itu, maka hampir semua orang setuju untuk menyebut sejarah, maka dalam sejarah ada susunan fakta, urutan kejadian satu sesudah yang lain.

Namun ternyata bahwa sejarah bukan semata-mata urutan fakta. Bila sejarah semata-mata difahami sebagai kronikl maka sudah dari mula cakrawalanya dipersempit. Sejarah dalam pengertian kronik ini menjadi statis.

Sejarah lebih sekedar kronik karena dalam sejarah juga terkandung pikiran yang hidup dari dan tentang masa lampau. Dalam hubungan itu tugas historiografi bukan saja mencari kebenaran masa lampau akan tetapi berdasarkan itu memperbandingkan dengan masa kini dan agaknya Benedetto Croce sejarawan Italia tidak terlalu jauh meleset bila dia katakan sejarah yang benar adalah sejrah masa kini.

Dia buikan lagi fakta tetapi sejarah menjadi proses yaitu interaksi yang tak berkeputusan antara manusia dan manusia lain di masa kini yang mengambil dimensi Kelampauan dan Kekinian dan sejarah juga adalah proses dialog antara manusia masa lampau dan manusia masa kini. Maka sejarah tampil sebagai suatu totalitas.

Namun cara bagaimana dialog berlangsungsering membangkitkan masalah. Struktur sosial dan politik masyarakat masa kini sangat menentukan corak atau untuk lebih tepat dimensi sejarah yang ditulis. Bilamana kesadaran yang dibangkitkan sejarah memperkaya kepribadian Nasional bilamana dialog dalam sejarah mampu merumuskan jawaban bagi tantangan masa kini maka dialog dengan sejarah menentukan bentuknya.Sejarah yang diambil dalam arti sebenarnya tidak lebih dari usaha mencari legitimasi. Dimana masa lampau bukan pendamping tatapi taklukan. Monologia terjadi bila mana kepentingan menjadi segala-galanya. Berdasarkan kepentingan peranan yang dulu pernah dimainkan, dilebih-lebihkan. Maka sejarah menjadi sama keringnya seperti sejarah dalam arti kronik.

Siapakah dalam tingkatan sekarang memutuskan bahwa kemerdekaan adalah semata-mata perjuangan bersenjata dan bukan diplomasi? Sebaliknya, siapakah berani mengatakan bahwa kemerdekaan semata-mata direbut oleh diplomasi dan bukan dengan perjuangan bersenjata? Diskusi tentang ini mungkin berjalan tak berpenghabisan.

Akan tetapi yang bisa diamati adalah bahwa struktur sosial dan politik masa kini memgang peranan menentukan jenis konfigurasi fakta-fakta yang berada diseputar Indonesia fakta mencair. Titik berat bergeser warna karena kemerdekaan menjadi sumber tertinggi dalam memberikan legitimasi bagi setiap kelompok yang berusaha menjadi penguasa. Setiap kali orang berusaha mematikan dialog dalam sejarah kelihatan bahwa sejarah telah diturunkan menjadi hanya sebuah kronik kering yang tidak menggairahkan. Dalam hal ini tersebut bias sedemikian rupa sehingga usaha untuk membangkitkan semangat kepahlawanan menjadi penting.

Sejarah kemerdekaan adalah episode dalam sejarah yang paling banyak mengalami penulisan ulang. Ditilik dari sejarah sebagai dialogis penulisan ulang adalah usaha menarik, karena dalam setiap proses penulisan ulang tersebut tercatat pula perkembangan baru yang tadinya tidak dilihat pernah ada saat dimana dimasa-masa diseputar merebut dan mempertahankan kemerdekaan disebut revolusi. Namun kini kata itu tidak lagi mendapat tempat tetapi diganti dengan perang kemerdekaan dan setiap saat cdihidupkan dalam visualisasi sebagai perang. Pergeseran ini bukan saja menunjukkan sejarah, yaitu memutarbalikkan proses dan membuatnya menjadi hanya satu arah sedemikian rupa menjadi monologia.

Namun bilamana hal ini terlalu jauh berlangsung atau bilamana kepentingan legitimasi berada diatas segala-galanya sehingga dialog dengan sejarah terputus, maka sekali lagi sejarah mengalami penyempitan cakrawala. Fakta menjadi identik dengan keberhasilan dan setiap keberhasilan menjadi legitimasi baru. Tetapi dengan itu dia membunuh dialog. Dan setiap kali dialog dengan sejarah dimatikan maka sejarah bukan lagi sejarah.

Pilih salah satu jawaban yang paling tepat berdasarkan cerita diatas.

1. Bila cerita bukan tentang dongeng dalam dunia khayalan akan tetapi tentang peristiwa masa lalu
    dan terutama tentang apa sesungguhnya rupa masa lalu maka disebut …..
    a. Legenda
    b. Prosa
    c. Cerita
    d. Puisi
    e. History
    Jawaban: e
 
2. Bila dalam sejarah hanya ada susunan fakta urutan kejadian satu sesudah yang lain.
    Maka sejarah itu difahami sebagai …..
    a. History
    b. Kronik
    c. Legendaa
    d. Dongeng
    e. Epos
    Jawaban: b

3. Cerita Si Maling Kundang dari Sumatera Barat dapat dimaksudkan dalam kategori ….
    a. History
    b. Kronik
    c. Legenda
    d. dongeng
    e. Epos
    Jawaban: c

4. Menurut penulis cakrawala sejarah yang dipersempit menimbulkan pengertian sejarah yang
    statis, artinya sejarah …..
    a. Merupakan catatan angka-angka mati.
    b. Adalah hanya gambaran masa lalu.
    c. Tidak dapat diinterprestasikan lain.
    d. Tidak berkaitan dengan perubahan.
    e. Merupakan pandangan kepentingan negarawan.
    Jawaban: a

5. Para ahli sejarah menyarankan bahwa sejarah yang benar adalah……
    a. Menceritakan kejadian masa lalu yang tidak dapat dibantah.
    b. Pandangan manusia masa kini terhadap masa lalu.
    c. Interaksi manusia masa kini dan manusia masa lampau yang nyata.
    d. Dimensi dimasa lampau yang diterapkan dalam masa kini.
    e. Menceritakan masa lampau dengan versi masa kini.
    Jawaban: b

Selengkapnya silahkan download pembahasan soal ini pada link/tautan yang sudah saya sediakan di bawah ini.

0 Response to "Pembahasan Soal CPNS Tes Bakat Skolastik"

Post a Comment